Rabu, 28 Desember 2011

Rpp Sosiologi Kelas XI-semester 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah              :
Mata Pelajaran             : Sosiologi
Kelas/semester             :  X I / 2

Rpp Sosiologi Kelas XI-semester 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah              :
Mata Pelajaran             : Sosiologi
Kelas/semester             :  X I / 2

Standar Kompetensi     : 1.  Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
Kompetensi Dasar   : 2. 2.   Menganalisis  perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat
   

Selasa, 27 Desember 2011

Materi sosiologi Stratifikasi sosial (wujud dan kriteria),kelas XI-1


1.      Wujud  Stratifikasi Sosial
Wujud  sederhana dari pelapisan sosial pada hampir semua masyarakat adalah strata yang antara majikan dan buruh, bangsawan dan penguasa dengan rakyat jelata, ilmuwan dengan kaum awam.

Rpp Sosiologi Kelas XI-1


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan                         : SMA 5 Tegal
Kelas                                               : XI
Semester                                         : 1 / Gasal
Program                                          : IPS / Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran                                : Sosiologi
Jumlah Pertemuan                          : 1 x Pertemuan

Sabtu, 03 Desember 2011

Studi Masyarakat Indonesia

 Analisis konflik aceh, peran badan reintegrasi damai aceh (BRDA) dalam proses disarmament, demobilitation, dan reintegration (DDR) di Aceh pasca perjanjian Helsinki 2005
Pengantar
Dasar Teori Konflik dan Integrasi
 Konflik merupakan sesuatu fenomena wajar dan alamiah yang terjadi pada masyarakat manapun, dimanapun dan kapanpun. Ia hadir di tenagh-tengah masyarakat baik masyarakat yang bertipe tradisional maupun masyarakat yang bercorak modern (industri).

 Coser mendefinisikan konflik sebagai nilai-nilai atau tuntutan yang berkenaan dengan status kekuasaan, pengumpulan sumber materi atau kekayaan yang langka, dimana pihak-pihak yamg berkonflik tidak hanya ditandai oleh perselisihan tetapi juga berusaha untuk memojokan, merugikan, atau kalau perlu menghancurkan pihak lawan (Syamsu, dkk,1991:57).

 Masyarakat yang berkenbang pasti penah mengalami konflik

 Putman dan Pook sebagaimana dikutip Sujak (1990: 150) mengartikan konflik sebagai interaksi antar individu, kelompok atau organisasi yang membuat atau arti yang berlawanan dan merasa bahwa orang lain sebagai penggangu terhadap pencapaian tujuan mereka.

 Menurut Watkins, konflik terjadi bila terdapat dua hal,(1) sekurang –kurangnya terdapat dua pihak yang secara potensial dan praktis operasional dapat saling menghambat, (2) ada suatu sasaran yang sama-sama dikejar oleh pihak namun hanya salah satu pihak yang mungkin akan mencapainya.

 Integrasi sosial diperlukan baik untuk masyarakat mikro masyarakat meso dan masyarakat makro. Masyarakat Indonesia yang berlatar belakang majemuk dalam hal agama, adat istiadat, bahasa, suku bangsa dan kebudayaan dapat dipersatukam karena digunakan ideology pancasial sebagai sistem nilai bersama masyarakat, merupakan contoh integrasi sosial dalam masyarakat makro

 Jika disederhanakan sistem sosial akan berfungsi dengan baik atau dapat dijamin eksistensinya, maka sistem harus memenuhi empat syarat yaitu : (1) adaptasi, (2) kemungkinan mencapai tujuan, (3) integrasi anggota-anggotanya, dan (4) kemampuan mempertahankan identitasnya terhadap kegoncanagan dan ketegangan yang timbul dari dalam (Veeger, 1993:207)
 Talcott Parson, sebagaimana dikutp dalam Garna (1996:57) memandang masyarakat sebagai suatu sistem sosial yang harus memenuhi empat syarat atau azaz agar sistem tersebut berfungsi, yaitu (1) Penyesuaian masyarakat dengan lingkungan, (2) anggota masyarakat harus sepakat akan ketentuan untuk memilih mengetahui dan memahami tujuan kolektif dengan menyusun struktur tertentu,(3) penentuan anggota masyarakat agar mereka dapat memainkan peran dan memenuhi nilai-nilai serta menyelesaikan konflik, (4) terjadi integrasi dari keadaan yang ada dalam masyarakat dan institusi dikontrol oleh unsur atau bagian tertentu agar sistem sosial terpelihara.

 Masyarakat modern disatukan oleh solidaritas organik (Veeger, 1993:147)

 Durkheim menjelaskan bahwa masyarakat sebagai sebuah fenomena moral atau normatif, dimana para individu diatur tingkah lakunya melalui sebuah sistem yang dipaksakan atau sistem eksternal yang memaksakan nilai-nilai dan aturan kepadanya.

 Teori-teori di atas memberikan pemahaman bahwa masyarakat akan dapat berkembang jika dipenuhi prasyarat-prasyarat fungsional.


 Inti dari permasalahan “Peran Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRDA) dalam proses Disarmament, Demobilitation, dan Reintegration (DDR) di aceh Pasca Perjanjian Helsinki 2005
Perjanjian damai antara pemerintah RI dan GAM yang ditandatangani 15 Agustus 2005 di Smona, The Government Banquet Hall, Etalaesplanadi 6, Helsinki, Firlandia, merupakan perubahan besar sepanjang sejarah konflik di Aceh. Masing-masing pihak melunak pasca tsunami, dan proses perjanjian damai dipilih tanggal 15 Agustus, dua hari menjelang tanggal 17 Agustus, inilah yang dinamakan gold period atau “momentum emas “. Untuk menyelesaikan konflik di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), pemerintah RI sejak pemerintahan Presiden Suharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurahman Wahid, Presiden Megawati, dan dilanjutkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerapkan berbagai langkah atau kebijakan yang komprehensif atau terpadu dan berkesinambungan yang diarahkan pada penyelesaiaan masalah secara optimal sesuai dengan dinamika perkembangan dalam kurun waktu yang berjalan.
Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRDA) sebagai salah satu aktor kunci harus mampu membuat langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah yang terjadi di Aceh. Peran BRDA meliputi beberapa tahapan yaitu Disarmament, Demoblitation dan Reintegration yang disebut DDR. Harus dipahami bahwa penanganan Aceh pascakonflik jauh lebih penting dan memakan waktu lebih lama dibandingkan proses rehabilitasi dan rekpnstruksi Aceh pasca bencana gempa dan harus memiliki tsunami.
Program-program reintegrasi yang dirancangkan dan dilaksanakan oleh BRDA ternyata relative kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa kelemahan pada aspek hokum dan budget BRDA, serta kurangnya koordinasi dengan lembaga donor lainnya. Pertama, BRDA (bersama pemerintahan baru Aceh ) mendorong pemerintah pusat untuk mengubah paying hokum pembentukan BRDA itu sendiri. Kedua, sebagai konsekuensi logis dari perubahan paying hokum tersebut, BRDA harus memiliki hak untuk memiliki hak untuk mengelola anggaran tersendiri. Ketiga, BRDA bersama dengan berbagai stakeholder, termasuk lembaga-lembaga donor yang sangat berkepentingan dengan proses reintegrasi segera menyelesaikan cetak-biru perdamaian dan pembanginan Aceh.

 Konflik dan integrasi menurut pandangan dari Teori Konflik Ralf Dahrendorf
A. Masyarakat memiliki potensi konflik dan disintegrasi
B. Wewenang dan posisi sebagai fakta sosial distribusi, wewenang dan posisi individu dalam masyarakat, konflik sosial kekuasaan dan wewenang.,perbedaan individu
C. Keteraturan dalam masyarakat terjadi karena adanya paksaan
D. Masyarakat dipaksa menerima perubahan yang ditandai oleh pertentangan yang terus menerus diantara unsure-unsurnya
E. Menurut teoritisi konflik (atau teoritisi koersi) masyarakat disatukan oleh “ketidakbebasan yang dipaksakan” Dangan demikian, posisi tertentu di dalam masyarakat mendelegasikan kekuasaan dan otoritas terhadap posisi yang lain
F. Setiap masyarakat setiap saat tunduk pada proses perubahan
G. Fungsionalis menekankan keteraturan masyarakat, sedangkan teoritisi konflik melihat pertikaian dan konflik dalam sistem sosial

 Analisis Konflik Aceh dengan Teori konflik
Masyarakat Indonesia yang multikultural dari sabang samapai merauke, dengan berbagai keanekaragamaan dari ras, suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat. Dipersatukan dengan bhineka tunggal ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Dalam suatu masyarakat tidak terlepas dari konflik dan integrasi. Konflik ini terjadi di Aceh, adanya GAM yang terjadi di aceh. Menimbulkan banyak masalah yang berdampak pada masyarakat Aceh tetapi juga bagi negara. Berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah di Aceh telah di lakukan oleh pemerintah yaitu dengan membentuk BRDA yang berperan dalam Disarmament, Demobilitation dan Reintegration. Tetapi usaha ini juga kurang berhasil. Dalam Menyelesaikan konflik harus ada kerjasama antara pemerintah pusat serta dan warga Aceh. Setiap masyarakat tidak menginginkan adanya konflik. Tetapi apa yang diharapkan oleh masyarakat tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Konflik tidak cepat selesai melainkan memberikan dampak yang kurang baik bagi masyarakat Aceh sendiri. Semoga ini adalah konflik di Aceh yang terakhir dan tidak akan terjadi konflik-konflik berikutnya. Yang menimbulkan banyak korban.

Sosiologi Gender

tentang peranan perempuan dalam pembangunan ekonomi(industrialisasi)
Latar belakang :
Munculnya industrialisasi membuka peluang bagi perempuan untuk bekerja di sektor publik terutama dengan bekerja sebagai operator atau buruh. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan pun meningkat seiring dengan berkembangnya industrialisasi. Perempuan dapat turut berperan secara ekonomi bekerja menghasilkan materi (uang) untuk kehidupan dirinya maupun keluarganya. Dengan semakin banyak tenaga kerja perempuan memasuki pasar kerja, maka semakin tinggi kualitas hidup perempuan dan keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya penambahan kualitas kondisi kerja berupa penghasilankeluarga, dan pemberian jaminan sosial yang diberikan perusahaan, yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Gambaran positif itu berbeda dengan kenyatan yang telah ada.Kondisi kerja pekerja perempuan berada di posisi yang terpinggirkan/termarjinalisasikan dibandingkan pekerja laki-laki. Kondisi seperti itu menggambarkan kurangnya pemahaman pekerja laki-laki dan perempuan tentang keadilan/kesetaraan gender dalam industri. Jenis kelamin merupakan pembeda utama yang mendasari perbedaan kondisi kerja pekerja di industri. Oleh karena itu,penelitian mengenai kondisi kerja pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga pekerja, khususnya pekerja perempuan menjadi suatu hal yang penting dan menarik untuk dikaji dan dibuktikan.
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
 Jenis-jenis atau macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya (berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 )
1. Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk,
2. Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil
3.Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng,curah
4. Aneka industry misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
 Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah Adalah industri yang jumlah karyawan /
tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang
.4. Industri besar Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
 Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitik beratkan pada pasar (market oriented industry)
adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industri) adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industri) adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
 Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan
barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersierAdalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan perempuan dalam pembangunan ekonomi ( industrialisasi) ?
2. Adakah hubungan antara peranan perempuan dengan pembangunan ?


Tujuan

1. Untuk mengetahui peranan perempuan dalam pembangunan ekonomi (industrialisasi).
2. Untuk mengetahui hubungan perenan antara peranan perempuan dalam pembangunan.









Pembahasan
Kondisi perempuan pekerja dalam sektor industri secara umum dikatakan belum baik. Terdapat perbedaan kondisi kerja pekerja berdasarkan jenis kelamin pekerja, seperti dalam hal pembagian kerja secara seksual, status pekerja, pengupahan, jaminan kerja, dan jaminan keluarga. Perempuan ditempatkan pada bagian packing dan laki-laki pada bagian mesin. Sebagian besar pekerja di sektor Industri berstatus pekerja tetap, namun tampak bahwa jumlah pekerja laki-laki berstatus tetap lebih banyak dibandingkan perempuan. Dalam hal upah di dalam sektor industri memberikan besar upah yang sama kepada pekerja laki-laki dan pekerja perempuan yang berstatus pekerja tetap, namun untuk pekerja harian lepas, upah pekerja laki-laki lebih tinggi daripada pekerja perempuan.Pekerja perempuan banyak yang menempati posisi sebagai operator yang berstatus pekerja lepas. Posisi tersebut merupakan posisi paling bawah. Pekerjaan perempuan dalam perusahaan bertugas menjalankan mesin-mesin produksi yang memiliki tingkat risiko kecelakaan paling tinggi, namun memiliki upah rendah. Strategi pengupahan yang ditetapkan dalam sektor industri berbeda satu sama lain, namun seperti yang telah dijelaskan oleh pendapat yang pertama, bahwa upah bisa saja sama atas pekerjaan yang sama, namun kesempatan dalam memperoleh upah dapat saja berbeda. Dalam hal ini pekerja perempuan sering mempunyai kesempatan yang lebih rendah daripada laki-laki. Bahkan tidak jarang perempuan ditempatkan pada posisi yang kasar dan dengan risiko yang tinggi. Di dalam sektor industri secara umum memberikan jaminan kerja yang cukup baik,namun pekerja laki-laki mendapatkan jaminan kerja yang lebih banyak dibandingkan pekerja perempuan. Sama halnya seperti jaminan kerja, pekerja laki-laki mendapatkan jaminan keluarga lebih banyak dibandingkan dengan pekerja perempuan. Hal ini disebabkan adanya kebijakan perusahaan yang menganggap bahwa laki-laki memiliki jenis pekerjaan yang lebih berat dan memiliki tanggungan hidup yang banyak sehingga upahnya lebih tinggi dibandingkan perempuan. Di dalam sektor industri terdapat hubungan langsung antara stereotip gender dengan kondisi kerja, namun stereotip gender mempengaruhi adanya pembagian kerja secara seksual yang dilakukan pihak perusahaan, dan pembagian kerja tersebut akan mempengaruhi status pekerja dan kondisi pekerja tersebut. Tingkat pemahaman pekerja terhadap peraturan perusahaan yang memuat kewajiban dan hak-hak pekerja dan pengusaha memiliki hubungan atau korelasi yang kuat dengan kondisi kerja. Semakin tinggi tingkat pemahaman pekerja maka semakin baik kondisi kerjanya. konsep pembagian kerja juga menjadi penting dalam mengkaji pemahaman lebih lanjut mengenai ketimpangan gender yang menimpa tenaga kerja perempuan dalam sektor industri khususnya. masalah perempuan bekerja produksi yaitu dengan bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah, kenyataannya sudah lazim ditemui di berbagai kelompok masyarakat. Sejarah menunjukan bahwa perempuan dan kerja publik sebenarnya bukan hal baru bagi perempuan Indonesia terutama mereka yang berada pada strata menengah kebawah. Menurut kondisi objektif, wanita mengalami ketertinggalan yang lebih besar dari pada pria dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kondisi objektif ini tidak lain disebabkan oleh norma sosial dan nilai sosial budaya yang masih berlaku di masyarakat. Peranan wanita dalam pembangunan adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan, baik di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, berarti peranan wanita dalam pembangunan saling membutuhkan, saling membantu, saling peduli dan saling pengertian antara pria dengan wanita.
Kesimpulan
Dengan demikian, tidak ada pihak-pihak (pria atau wanita) yang merasa dirugikan dan pembangunan akan menjadi lebih sukses. Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Hal ini perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau menghormati, saling membantu, saling pengertian, saling peduli dan saling membutuhkan antara pria dengan wanita. Ketidakadilan gender dan penyimpangan terhadap pekerja terlihat pada adanya perbedaan data jumlah pekerja Industri berdasarkan status pekerja dengan fakta yang terjadi di lapangan. Pada data yang dimiliki perusahaan, tidak terdapat pekerja yang berstatus harian lepas, sedangkan berdasarkan fakta yang ada di lapangan, ternyata terdapat banyak sekali pekerja yang berstatus harian lepas, dan sebagian besar pekerja yang berstatus harian lepas tersebut adalah perempuan. Selain itu, perusahaan juga mengingkari akan adanya pengangakatan pekerja harian lepas menjadi pekerja tetap setelah menjalani kontrak selama 3 bulan kerja.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN INOVATIF
(RPP)
NAMA UNIVERSITAS : MA PPMI Assalaam Sukoharjo
MATA PELAJARAN : Konflik Dan Integrasi Nasional
SEMESTER : 2
ALOKASI WAKTU : 9x100 menit
KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menjelaskan tentang konflik dan integrasi nasional
I. INDIKATOR
 Kognitif
a. Produk
• Mendeskripsikan tentang paradigm konflik dan integrasi nasional
• Menganalisis konflik yang terjadi di masyarakat
• Mengetahui macam-macam konflik
• Mengetahui cara mengatasi konflik yang terjadi di masyarakat

b. Proses
- Melakukan simulasi tentang paradigma konflik, dasar teori konflik,asumsi dasar konflik, pendekatan penyelesaian konflik, macam-macam konflik,konflik menurut hubunganya dengan tujuan organisasi,konflik menrut hubunganya dengan posisi pelaku yang berkonflik
- Melakukan simulasi konflik menurut hubunganya dengan struktur, konflik menurtut hubungannya dengan sifat dari pelaku yang berkonflik
 Afektif
a. Karakter
Jujur, peduli, tanggungjawab, bekerjasama, jiwa sosial, percaya diri, terbuka dan mendengarkan pendapat teman dalam pembelajaran konflik dan integrasi nasional
b. Keterampilan social
Bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi dalam pembelajaran konflik dan integrasi nasional
 Psikomotor
Kemampuan untuk memformulasikan tentang paradigm konflik,dasar teori konflik, pendekatan penyelesaian konflik, macam-macam konflik, konflik menurut hubungannya dengan tujuan organisasi, konflik menurut hubunganya dengan posisi pelaku yang berkonflik,konflik menurut hubungannya dengan struktur,konflik menurut hubungannya dengan sifat pelaku yang berkonflik.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1 Siswa dapat menjelaskan tentang konflik dan integrasi
Nasional

III. MATERI PEMBELAJARAN
• Persyaratan keorganisasian untuk proses dari kata yang sederhana bagi dokumen
• Kamus bahasa indonesia

IV. METODE PEMBELAJARAN
1. pretest
2. Ceramah bervariasi
3. Diskusi
4. Praktek
5. Tanya jawab
6. Tugas


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan awal (+ 15 menit)

Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Memotivasi siswa dengan memberikan contoh tentang konflik, Ketika guru menunjukkan contoh tersebut guru memulai diskusi dengan menanyakan kepada siswa “pernahkah kalian melihat konflik” dan pertanyaan-pertanyaan pengarah sejenis lainnya. Diharapkan selama diskusi dan tanya jawab tersebut, siswa menyumbang ide/ opini atau berpendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat teman, serta tidak mencela pendapat teman dengan cara yang kasar.
Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran yang meliputi kognitif, psikomotor dan afektif (Fase 1 MPK: memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran).

Kegiatan Inti (+ 100 menit)

Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Dengan tanya jawab dan diskusi menggunakan gambar-gambar dan kasus (Media Power Point) memfasilitasi siswa dalam menemukan konsep bagaimana pemahaman siswa tentang konflik dan integrasi nasional (Fase 2 MPK).
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif yang setiap kelompoknya terdiri dari 3 – 4 siswa. Selanjutnya membagikan tugas kepada tiap kelompok. Ketika mempresentasikan , guru membimbing siswa untuk peduli dengan cara memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dalam diskusi dan berkomunikasi secara santun dengan anggota kelompok (Fase 3 MPK).
Membimbing siswa menetapkan konsep dan cara mengatasi konflik yang terjadi di masyarakat, dengan cara meminta siswa jujur mengatakan apa adanya bila belum dapat menentukan bagian yang harus diamati/ analisis, kemudian meminta siswa tertentu untuk peduli dengan cara menyumbang ide dalam membantu teman yang membutuhkan (Fase 4 MPK)
Membimbing siswa memahami tentang paradigma konflik dan integrasi nasional catatan. Guru perlu menekankan perlunya siswa secara jujur dengan mengatakan apa adanya ketika mereka belum memahami. Selain itu, perlu juga untuk memberikan pengalaman belajar agar yang pandai membantu teman yang membutuhkan bantuan (Fase 4 MPK)

Meminta setiap kelompok menunjukkan kreativitasnya dan berfikir logis dalam merumuskan deskripsi tentang konflik dan integrasi nasional untuk memahaminya. Setiap siswa didorong untuk peduli, bekerja sama dan ikut bertanggung jawab atas terselesaikannya tugas itu (Fase 5 MPK)

Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-dua kelompok untuk secara bergiliran bertanggung jawab dan melakukan yang terbaik untuk mengkomunikasikan hasil kerja kelompoknya dengan mempresentasikan kinerjanya dan ditanggapi kelompok lain. Siswa yang menunjukkan toleransi terhadap perbedaan pendapat segera diberi pujian sebagai umpan balik agar karakter ini diikuti siswa lain. Siswa yang mencela ide teman secara tidak santun segera diingatkan agar tidak ditiru temannya (Fase 6 MPK)


Kegiatan Penutup (+ 20 menit)

Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Membimbing siswa, merangkum tentang konsep konflik dan integrasi nasional yang benar dan tepat untuk menghasilkan naskah atau dokumen dengan bantuan Media Slide Power Point.

Memberikan tugas rumah kelompok (3-4 orang) berupa melakukan penugasan kelompok untuk di presentasikan .

Sebagai pengayaan, siswa diminta mengerjakan kegiatan secara mandiri di LP 1 untuk memberikan latihan lanjutan tentang penerapan konflik dan integrasi nasional (Fase 7 MPK).

Keterangan bagi pengamat dalam menilai(Rubrik)
1: tidak dilakukan sama sekali (TIDAK BAIK)
2: sebagianbesar tidak dilakukan (KURANG BAIK)
3: sebagian besar dilakukan (CUKUP BAIK)
4: dilakukanseluruhnya sesuai skenario (BAIK)
Catatan: Evaluasi dilakukan pada saat pembelajaran dan diluar pembelajaran dengan menggunakan format LP1: Produk, LP 2: Proses, LP 3: Psikomotor, LP 4: Lembar pengamatan karakter dan LP 5: Lembar pengamatan keterampilan sosial
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
 Buku panduan tentang konflik dan integrasi nasional

 Dari sumber lain yang relevan

VI. PENILAIAN
1. Tes tertulis
2. Unjuk kerja
3. Penugasa


Mengetahui, Semarang, 4 Mei 2011
Kepala sekolah Guru Bidang Studi


Sigit Rahardja, S.Si Sri wahyuni, Spd
NIP. 19630802 198803 1 001 NIP. 19630802 198803 1002


Nama/Kelompok _______________________ Kelas: _________ T gl: _______________

LKS 1: TATA CARA DISKUSI KELOMPOK
Tujuan:
1. Mengetahui tentang paradigm konflik dan integrasi nasional
2. Menganalisis konflik yang terjadi di masyarakat
3. Mengetahui macam-macam konflik dan penyelesaianya
4. Menganalisis manfaat yang diperoleh siswa dari pembelajaran konflik dan integrasi nasional
Langkah Kerja:
1. Kerjakan permasalahan dibawah ini secara kelompok
2. Menganalisis persoalan yang dijadikan bahan diskusi
3. Diskusikan dan analisis permasalahan tersebut
4. Pelaporan hasil diskusi dan analisis


Soal 1


Analisis:
1. Jelaskan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi integrasi di dalam masyarakat?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi konflik antar Negara? Sebutkan dan jelaskan!
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Jelaskan pengertian tentang konflik dan integrasi nasional!
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------